Pasukan gabungan TNI dan Polri telah memindahkan ratusan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke Pontianak, Kalimantan Barat pada hari Rabu (20/1) setelah rumah yang mereka tempat di Kabupaten Mempawah, pesisir Kalimantan Barat dibakar oleh warga.
“Anggota Gafatar mulai berdatangan ke pusat penampungan sementara di Kodam VII Tanjungpura pada Selasa siang, karena mereka tidak punya lagi tempat untuk tinggal,” ujar Kadiv Humas Polda Kalimantan Barat, AKBP Arianto.
“Ada ratusan anggota polisi dan tentara yang masih berjaga di sekitar lokasi tempat tinggal mantan anggota Gafatar tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata AKBP Arianto seperti dikutip Tempo.
Anggota kelompok Gafatar yang diungsikan pihak aparat di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Sumber: Kompas |
Pengetatan keamanan ini diberlakukan setelah evakuasi dijalankan. Sebelumnya, sembilan rumah yang ditinggali oleh anggota Gafatar dibakar oleh warga Mempawah yang mengklaim telah berulang kali memaksa mereka untuk meninggalkan kabupaten tersebut.
“Warga harusnya mencegah diri mereka berbuat tindakan kriminal. Permasalahan ini biarlah diambil oleh pihak berwenang yang mampu menanganinya,” tambah Arianto.
Bupati Mempawah, Ria Norsan mengatakan setelah permasalahan ini diselesaikan, mantan anggota Gafatar ini akan dipulangkan dengan menggunakan jalur kapal. Pemda telah menganggarkan dana untuk memulangkan mereka dan akan mengatur aset serta rumah yang dimiliki oleh anggota tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin (18/1) satu unit mobil yang terparkir di kantor Bupati Mempawah dibakar karena pemiliknya yang masih terkait dengan Gafatar, mencoba bernegosiasi dengan Pemda mengenai ultimatum yang dikeluarkan oleh warga untuk mengusir kelompok anggota mereka. Warga yang kesal kemudian membakar sembilan rumah yang dihuni anggota Gafatar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment