Singapura menangkap 27 pekerja bangunan asal Bangladesh yang diduga sebagai pendukung kelompok teroris termasuk al-Qaeda dan ISIS. 26 diantaranya telah dipulangkan, demikian menurut pemerintah Singapura pada hari Rabu (20/1).
Kementerian Dalam Negeri Singapura mengatakan 27 warga Bangladesh ini telah ditahan sejak November dan Desember kemarin. 26 orang sudah dideportasi, sementara satu sisanya dipenjara karena mencoba kabur dari Singapura secara ilegal setelah mendengar vonis tersangka yang lain.
Menteri Urusan Islam Singapura, Yaacob Ibrahim. Sumber: Channel Newsasia |
Sementara itu Kepolisian negara Bangladesh mengatakan bahwa 12 dari 26 orang yang dipulangkan ini telah dipenjara di Bangladesh dengan tuduhan “tindak terorisme.”
Tim penyidik Singapura membeberkan bahwa beberapa anggota kelompok tersebut pernah berencana untuk melakukan kekerasan bersenjata di luar negeri, namun tidak merencanakan serangan di dalam Singapura. Beberapa diantaranya bahkan mempertimbangkan untuk ikut dalam kelompok garis keras di Timur Tengah.
“Saya harap kita akan lebih awas, baik terhadap ajaran dan ideologi radikal, maupun pergerakan yang mencurigakan di sekitar kita,” ujar Menteri Urusan Islam Singapura, Yaacob Ibrahim di akun Facebooknya.
“Pada saat bersamaan, saya harap kita tetap bersatu dan tidak mencoba untuk melakukan diskriminasi terhadap pekerja asing disini.”
Setelah kemunculan ISIS di Suriah dan Irak, banyak propaganda yang dilancarkan kepada warga Bangladesh di luar negeri untuk kembali ke tanah air mereka dan melawan pemerintah Dhaka. Mereka bahkan mencoba untuk merekrut warga Bangladesh lainnya menjadi anggota mereka.
0 komentar:
Post a Comment