Home » » Tiga Janda Teroris Bergabung Dengan Kelompok Santoso

Tiga Janda Teroris Bergabung Dengan Kelompok Santoso

Polri memberitakan bahwa tiga janda tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan oleh anggota detasemen khusus telah bergabung dengan kelompok teroris Santoso yang tersembunyi di hutan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Seperti dilansir Kompas, "Ketiga wanita tersebut sekarang telah menjadi istri Santoso, Basri dan Ali Kalora. Mereka berasal dari kota Bima, Nusa Tenggara Barat," demikian disampaikan oleh Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Idham Azis di Palu, Sulawesi Tengah.

Operasi Camar Maleo IV. Sumber: Harianterbit
Ketiga wanita tersebut dikenal dengan julukan Umi Fadel, Umi Mujahid dan Umi Delima. Namun, Idham tidak mengungkapkan siapa-siapa saja nama tersangka teroris yang menjadi suami dari ketiganya.

Menurut Idham, mereka bergabung dengan kelompok Santoso untuk membalas dendam atas kematian suami mereka. "Berdasarkan data intelijen, mereka menolak untuk keluar dari tempat persembunyian dan sekarang memilih menemani suami baru mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa polisi tidak memiliki informasi mengenai cara mereka memasuki wilayah Sulteng dan bergabung dengan kelompok tersebut.

"Wilayah persembunyian mereka meliputi area seluas 2.400 meter persegi. Oleh karena itu, sulit untuk memantau lokasi pergerakan mereka," ujar Idham. Ia juga menjamin bahwa kelompok ini tidak akan meninggalkan hutan pegunungan Poso begitu saja karena petugas polisi secara seksama berjaga dan mengamati wilayah tersebut.

Dalam sebuah operasi yang diberi nama kode Camar Maleo IV-200, anggota TNI beserta Polri pernah mencoba untuk memburu anggota kelompok teroris Santoso.

Selama operasi tersebut, mereka berhasil membunuh dan menangkap sejumlah anggota Santoso namun ikut kehilangan sejumlah personil. Hingga kini, operasi gabungan yang telah dilakukan masih gagal menangkap Santoso, yang baru-baru mengancam akan membunuh sejumlah pemimpin papan atas Indonesia.


"Operasi Camar Maleo IV 2015 akan berakhir pada 9 Januari, namun Polda Sulawesi Tengah akan terus melaksanakan operasi rutin," tambahnya.

0 komentar:

Post a Comment