Kepolisian Turki telah menangkap satu orang yang diduga terkait dengan bom bunuh diri di Istanbul yang menewaskan 10 warga negara asing pada hari Rabu, (13/1) kemarin. Dalam insiden naas tersebut, korban paling banyak berasal dari Jerman.
Tersangka telah ditahan di Istanbul pada Selasa malam (12/1), demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri Efkan Ala dalam sebuah konferensi pers saat mengunjungi Jerman untuk mengungkapkan bela sungkawa. Ala tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Media Turki melaporkan bahwa polisi telah menyergap sebuah rumah di salah satu kawasan elit di Istanbul, dan menahan satu orang wanita yang diduga terkait dengan jaringan ISIS. Belum jelas apakah wanita ini yang sebelumnya dimaksud oleh Mendagri Turki, Efkan Ala.
Kondisi Distrik Sultanahmet Turki pasca serangan bom. Sumber: Reuters |
Hari Rabu kemarin, kepolisian Turki juga menangkap setidaknya 13 orang terduga anggota ISIS, termasuk diantaranya 3 orang warga negara Rusia, satu hari setelah peristiwa bom bunuh diri di distrik Sultanahmet. Serangan ini melukai 15 orang lainnya, termasuk warga negara Jerman, serta masing-masing satu orang warga negara Norwegia dan Peru.
Pemerintah Turki telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri sebagai warga negara Suriah kelahiran tahun 1988, dan baru saja memasuki Turki beberapa waktu yang lalu. Media Turki menyebut pelaku tersebut bernama Nabil Fadli, dan lahir di Arab Saudi. Ala mengatakan bahwa sang pelaku tidak masuk dalam daftar pencarian orang yang sedang dikejar oleh Turki maupun pihak internasional.
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada wartawan di Berlin bahwa delapan warganya tewas dan sembilan lainnya terluka dalam peristiwa tersebut. Dua diantaranya mengalami luka serius.
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada wartawan di Berlin bahwa delapan warganya tewas dan sembilan lainnya terluka dalam peristiwa tersebut. Dua diantaranya mengalami luka serius.
0 komentar:
Post a Comment