Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta, hari ini, Kamis (14/1). ISIS mengakui jika serangan tersebut melalui pernyataan dari salah satu lembaga proganda dan juga para anggotanya mendalangi serangan teror untuk menargetkan warga asing di Jakarta.
"Militan ISIS melakukan serangan bersenjata pagi ini, serangan tersebut untuk menargetkan warga-warga asing dan petugas keamanan yang ditugaskan untuk melindungi mereka di ibukota Indonesia," pernyataan ISIS yang dikutip melalu kantor berita Aamaaq, yang merupakan aliansi ISIS.
Sedikitnya 7 orang, termasuk 5 pelaku teror yang tewas dalam serangan penembakan dan bom bunuh diri tersebut. Sedangkan 20 orang lain mengalami luka-luka dan telah dirujuk ke beberapa RS. Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari ISIS.
Namun polisi sebelumnya telah meyakini jika ada kemiripan cara penyerangan pelaku dengan serangan beruntun yang terjadi di Paris, Perancis, Desember lalu.
"Metode pelaku meniru teror yang terjadi pada Desember lalu di Paris. Sepertinya mereka berasal dari kelompok ISIS," ucap Polri Jenderal Anton Charliyan.
Sebelumnya, dibawah kepempimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi, ISIS telah mengubah strateginya yang dimaksud kelompok ISIS bukan hanya menyerang di kawasan Irak dan Suriah, namun melebar keseluruh dunia.
ISIS membuka badan ke seluruh dunia untuk melancarkan serangannya, seperti di Perancis, Asia Tenggara, dan Turki. Untuk bagian Asia Tenggara, pimpinan tertinggi ISIS untuk kawasan ini dipegang oleh kelompok Bahrum Naim. Dan serang yang terjadi pada tadi pagi di kawasan Sarinah diyakini merupakan bagian dari kelompok Bahrum Naim.
0 komentar:
Post a Comment