Sebuah insiden di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, seorang perwira polisi, Makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya dari satuan Laboratorium Foresik Polda Denpasar, bernama Cahyo Widyanto. Akbiat bercanda bawa bom perwira polisi diamankan petugas Bandara Hasanuddin.
Kabag Ops Polres Maros Kompol Ahmad Mariadi membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan jika peristiwa itu bermula ketika Cahyo dan kedua rekannya memasuki bandara melalui SCP 2 X-ray, yang berlangsung pada pukul 15.20 WIB. Cahyo merupakan calon penumpang maskapai Lion Air JT-745. Setalah melaksanakan kegiatan Pedang Pora pada Sabtu kemarin di Makassar, dan dia akan kembali ke Denpasar.
Setelah tiba di bandara, Cahyo melaksanakan check-in. Jadi pada saat melepaskan tas dan dilakukan pemeriksaan, Cahyo mengatakan jika ada bom ditasnya. Saat mengatakan itu, didengar oleh petugas Avsec Security Bandara, Al Mu'minin dan Ardiansyah. Pada saat itu juga, Petugas Avsec panik dan lalu Cahyo langsung diamankan ke posko Security bandara.
Sesuai dengan protap dan peraturan yang berlaku, informasi sekecil apapun bila itu dianggap berbahaya harus ditindak lanjuti. Apalagi kalau informasi itu menyangkut tentang bom, tentu saja itu harus kita tindak tegaskan. Setelah dia berkata itupun, kami petugas Avsec juga telah melakukan evakuasi terhadap penumpang yang berada di X-ray keberangkatan, kata salah satu petugas Avsec Security Bandara.
Berselang satu jam kemudian, jalur pemeriksaan SCP2 dan SCP transit telah dibuka kembali, dan seluruh penumpang yang telah dilakukan evakusai awal itupun dilakukan pemeriksaan ulang dapat kembali ke lantai 2 ruang tunggu.
Setelah dinyatakan aman dan lolos pemeriksaan, akhirnya pesawat tujuan Denpasar dipersilakan lepas landas. Namun khusus Cahyo Widyanto sementara tidak diberangkatkan dan masih dalam proses pemeriksaan satuan Propam Polda Sulsebar.
Kapolsek Bandara AKP Jafar mengatakan, jika tindakan yang dilakukan oleh Ipda Cahyo yang mengaku membawa bom hanyalah iseng dan bercanda, karena setelah melakukan pemeriksaan berulang kali oleh petugas tidak ditemukan sebuah bom dalam tas yang dia bawa. Meski itu hanyalah sebuah keisengan yang dia buat, Ipda Cahyo mau tak mau harus tetap menjalani pemeriksaan.
0 komentar:
Post a Comment