Nama Muhammad Bahrun Naim Anggih alias Bahrun Naim menjadi sorotan karena dituding sebagai dalang dibalik teror bom di Jakarta Pusat yang menewaskan beberapa anggota kepolisian, warga, dan orang asing. Pria kelahiran Pekalongan, 6 September 1983 yang sempat bergabung dengan kelompk Jamaah Anshorut Tauhid ini “sukses” membuat suasana pusat perbelanjaan Sarinah menjadi mencekam selama beberapa jam.
Menurut pandangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Tito Karnavian, Bahrun Naim sengaja membuat kekacauan demi mendapatkan “kue kepemimpinan” sayap organisasi ISIS di Asia Tenggara yang diberi nama Katibah Nusantara.
Isi blog bahrunnaim.co sebelum diblokir. Sumber: Kapanlagi |
Jurnal kegiatan Bahrun diunggah dalam sebuah blog Bahrunnaim.co (sudah diblokir oleh pihak kemkominfo) pun tak kalah gempar. Di dalam blog tersebut ia memberi semacam tutorial untuk membuat bom, detonator, dan senjata api yang bisa didapat dari sumber-sumber gelap. Ia bahkan memberi “tips” mengenai cara mengalihkan perhatian intelijen, dan cara membuat sistem komando sel.
Inilah yang membuat Bahrun Naim dapat menyebut dirinya sebagai ahli strategi. Kiprahnya dalam dunia terorisme memang tergolong panjang. Ia pertama kali ditangkap pada 9 November 2010 dan diseret ke pengadilan atas kepemilikan ratusan butir amunisi gelap. Bahrun pun kemudian dipenjara dengan vonis 2 tahun 6 bulan.
Selepas dari penjara, tepatnya pada tahun 2014 silam ia berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, dan mulai menulis hal-hal yang berbau teknis serangan terorisme dalam blog bahrunnaim.co. Namanya pun kerap disebut apabila ada WNI yang bergabung dengan kelompok teroris yang kini sering dilabeli “Daesh” oleh media Barat tersebut.
Laman blog tersebut sempat ramai dikunjungi pada hari Kamis (14/1) hingga Jumat (15/1) dini hari. Namun pada siang pukul 10.20 WIB tadi, laman ini sudah diblokir.
0 komentar:
Post a Comment