Untuk seseorang remaja yang ahli teknologi, Trisna Prabu, salah satu mahasiswa yang pintar dalam bidang teknlogi komputer di sekolah tingginya dengan sifat dirinya yang dingin.
Dia telah berkeliling dunia lewat dunia maya hanya untuk mencari sebuah ide dan bahkan mencari di TEDx yaitu program lokal bagi orang-orang untuk berbagi pengalaman. Trisna Prabu pun mencari informasi di TEDx tentang mengatasi cyber bullying. Namun setelah itu, dia mendapatkan dan telah mempunyai aplikasi bagi orang-orang yang terintimidasi, yaitu ReThink.
ReThink adalah aplikasi yang ia ciptakan, aplikasi pengingat untuk seseorang yang terintimidasi akan mengirim pesan ke aplikasi ReThink. Dan jika pesan yang didapatnya berpotensi menyinggung, akan muncul jendela Pop-Up, dan akan di pertimbangkan lagi isi pesan yang akan dikirim.
Selama dua tahun terakhir, Trisna Prabu, gadis cantik berusia 15 tahun yang berasal dari Illinois, Amerika Serikat terus mengembangkan ReThink.
Selama dua tahun terakhir, Trisna Prabu, gadis cantik berusia 15 tahun yang berasal dari Illinois, Amerika Serikat terus mengembangkan ReThink.
Untuk membuat aplikasi ini, Trisna butuh waktu yang sangat lama. Terlebih dahulu dia terus melakukan uji coba lebih dari 1.500 kali. Agar dapat menyempurnakan aplikasi ReThink, ia pun rela mengorbankan waktu santainya.
"Semua solusi yang ada diluar sana tampaknya tidak efektif, akhirnya pun orang-orang yang memiliki tekanan dan mengambil tindakan. Namun, dari hasil penelitian saya, jika mereka di beri kesempatan untuk berhenti sejenak, melihat kembali hasil ketikannya, dan memikirkan kembali untuk mengirim pesan tersebut,. Anak-anak ini akan berubah pikiran dan memustuskan agar tidak mengirim pesan yang menyakitkan bagi orang lain," kata krisna yang dikutip Daily Mail, Senin (28/12/2015).
"ReThink dibuat agar orang-orang memahami perbedaan antara kalimat 'aku benci cuaca Chicago' dan 'Aku benci Dia'. karena dua kalimat tersebut berbeda arti maksud katanya,"jelasnya.
Trisna Prabu, gadis muda pencipta aplikasi Anti-Bullying dan Atas penelitiannya tersebut, ia pun mendapatkan penghargaan dari Google Science Fair 2014 di Global Finalis.
Trisna Prabu, mempunyai orang tua yang juga baik dalam ilmu komputer. Akhirnya pun bakat yang dimiliki orang tuanya tersebut turun ke Trisna yang mulai mendalami ilmu komputer saat berumur 10 tahun.
Idenya itu pun muncul di pikirannya saat dia mendapat pesan sekitar 12 tahun lalu, yang dua temannya bunuh diri akibat dari korban intimidasi atau Cyber Bullying.
Ia pun menginginkan agar semua orang untuk menggunakan ReThink sebagai jalan keluarnya. Dan Trisna pun berkata bahwa "Sudah cukup banyak penelitian yang menunjukkan sedikit dari seorang anak yang memberitahukan ke orang tua ataupun teman terdekatnya kalau dia mempunyai tekanan atas bullyan dari teman-temannya . Sampai akhirnya, orang terdekatnya baru mengatahui semuanya setelah korban meninggal dunia. Dan Aku tidak ingin terulang lagi kejadian yang seperti itu," ucapnya pencipta aplikasi ReThink.
"Sudah lima persen dari remaja Amerika Serikat yang telah mendapatkan intimidasi dari dunia maya," tegasnya.
Dia pun mengatakan aplikasi ReThink akan tersedia untuk pengguna Android, yang akan merilis versi iOS dalam beberapa minggu ke depan.
0 komentar:
Post a Comment